Liputan6.com, Jakarta Shayne Elian Jay Pattynama atau Shayne Pattynama sebentar lagi bisa memenuhi impiannya untuk main dengan Timnas Indonesia. Ini setelah DPR lewat Komisi X dan III menyetujui proses naturalisasi bek yang main di Viking FK itu.
Shayne Pattynama sudah lama diinccar oleh Timnas Indonesia untuk proses naturalisasi. Namun prosesnya baru dilakukan sekarang dan bakal menyusul Jordi Amat Dan Sandy Walsh yang tinggal mengambil sumpah di Kemenkumham.
Siapa Shayne Pattynama? Dia seorang pemain sepak bola yang lahir di Lelystad, Belanda pada 11 Agustus 1998. Dia memiliki garis keturunan Indonesia dari ayahnya.
Advertisement
Shayne memulai memulai karier di Eerste Divisie bersama Jong Utrecht pada 21 Agustus 2017 lalu. Debutnya tampil di eerste divisie saat melawan FC Oss.
Dua musim di Jong Utrecht, Shayne melanjutkan karier ke klub rival Telstar pada 2019. Dia melakoni debut pada 18 Oktober 2019 pada laga melawan Almere City. Gol pertamanya untuk Telstar terjadi saat imbang 3-3 lawan Excelsior Rotterdam.
Mencari tantangan baru, Shayne Pattynama pun pindah ke klub Viking FK di Liga Norwegia pada 16 Maret 2021. Di musim pertamanya, dia berhasil tampil 24 kali dan mencetak 2 gol.
Musim ini, dia sudah main 18 kali atau total 29 kali jika digabung kompetisi lain. Kini, Shayne mencoba untuk jajal jalan dengan Timnas Indonesia.
Saingi Arhan
Shayne Pattynama dikenal sebagai full back. Dia banyak bermain di kiri pertahanan dan membantu serangan saat diperlukan.
Di sepak bola modern, posisi ini sangat penting karena posisi winger kadang diberikan kepada full back. Timnas Indonesia biasanya mengandalkan posisi ini kepada Pratama Arhan.
Pemain Tokyo Verdy ini jarang digantikan posisinya sebagai full back oleh Shin Tae-Yong. Kehadiran Shayne tentu menambah persaingan di sektor tersebut.
Meski begitu, Shayne Pattynama juga dikabarkan bisa main di lini tengah. Ini tentu menjadi tambahan kekuatan buat timnas Indonesia yang sudah punya Marc Klok, Ricky Kambuaya dan Rahmat Irianto.
Shayne Pattynama mengatakan sudah tidak sabar untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Dia berambisi mempersembahkan prestasi bagi Tim Garuda.
“Mimpi saya besar, saya sangat ingin membela timnas Indonesia dan juara bersamanya. Saya berharap proses ini bisa berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Calon pemain naturalisasi Shayne Pattynama mengatakan sudah tidak sabar untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Dia berambisi mempersembahkan prestasi bagi Tim Garuda.
“Mimpi saya besar, saya sangat ingin membela timnas Indonesia dan juara bersamanya. Saya berharap proses ini bisa berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Timnas senior juga bakal terjun di Piala Asia 2023. Ajang tersebut bergulir 16 Juni hingga 16 Juli tahun depan.
Advertisement
Solusi Jangka Pendek
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan bahwa langkah naturalisasi atau pemberian kewarganegaraan kepada calon pemain tim nasional sepak bola merupakan kebutuhan jangka pendek demi mempercepat prestasi.
Sebelum Shayne Pattynama, PSSI juga telah mengajukan dua pemain asing, yakni Jordi Amat dan Sandy Walsh agar disetujui menjadi WNI. Keduanya kini tinggal menanti momen untuk mengucapkan sumpah.
Zainudin tak ingin naturalisasi menjadi satu-satunya opsi untuk meningkatkan prestasi timnas. PSSI, kata dia, tetap harus mengutamakan pembinaan atlet-atlet muda dalam negeri.
“Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan pemain-pemain seperti yang sudah kami naturalisasi dua orang (Jordi Amat dan Sandy Walsh) ditambah hari ini Shayne Elian Jay Pattynama. Tetapi sekali lagi, kita tetap bertumpu kepada pembinaan karena talenta kita tidak kurang, akademi-akademi di klub-klub itu juga melakukan pembinaan,” kata Menpora.
“Jadi kita tidak mengandalkan naturalisasi. Naturalisasi adalah jangka pendek,” tandasnya.
Politikus Golkar itu tak menampik bahwa naturalisasi juga dibutuhkan karena ada kepentingan mendesak, salah satunya kebutuhan timnas senior untuk melakoni FIFA Match Day maupun Piala AFF demi meningkatkan peringkat Indonesia.